Di dalam hidup kehidupan ini,
kita sering mendengar bahkan tidak asing lagi bagi mulut untuk mengucapkan,bagi
telingga untuk mendengar,bagi hati untuk menghayati tentang sepotong kalimat ikhlas dalam beramal.
Akan tetapi sekarang apakah kita sebagai
umat muslim hamba allah swt yang selalu
bersujud kepada allah dan mengadahkan tanggan kelangit sudah melakukan hal hal
sedemikian rupa di dalam hidup kehidupan kita.
Memang hal-hal seperti ini bentuknya begitu kecil di hadapan manusia, tetapi di sisi allah swt perbutan ini sangat
tiggi derajatnya di hadapan allah swt,
allah selau menganjurkan kita agar selalu meningkatkan kualitas ikhlas dalam
beramaal di dalam kehidupan kita sebagai umat muslim yang sejati sehiggah sebagaimana yang di
firmanakan allah di dalam [qs zal zalaha:7} yang artinya; barang siapa yang
melakukan kebaikan seberat zaroh maka ia akan mendapatkan balasanya.
Jadi betapa pentingnya kita sebagai manusia
membentuk krakter di dalam diri kita,
agar selalu meningkatkan kualitas ikhlas dalam beramaal tanpa
imbalan dari orang lain melainkan imbalan dari allah yang maha kuasa.
sehigga kita tidak heran lagi melihat di
jaman arus globalisasi ini bahwa banyak orang yang memiliki harta tapi enggan
untuk beramal kebaiakan di jalan allah
swt mereka takut jika kalau mereka mengluarkan
sedikit hartanya untuk membantu orang lain
harta mereka berkurang dan habis begitu saja
Ada sebuah kisah nyata yang benar benar
terjadi yang di rasakan oleh ustz.H muhama akbar s.ag beliau ini sekarng tiggal
di Jakarta ketika penyambutan bulan suci
romadhan yang lalu para jamah perumahan puri indah taya sidoarjo mengundang
beliau untuk mengisi sebuah ceramah di perumahan puri indah jaya tersebut.
Di
saat beliau ceramah dia sedikit
bercerita tentang kehidupanya, beliau bilang dulu dia ingin menginjakan kaki bersama sang istri ke
tanah haram akan tetapi uanglah yang mengakibatkan cita cita beliau tertunta akan tetapi dia tetap sabar dan selalu beramaal walaupun
kehidupan yang pas pasan.
Ceritanya seperti ini; suatu hari beliau
mendapat undangan dari pengajian ibu ibu di kecamatan yang berbeda denagan
beliau jarak antara dari rumah ke tempat undanagan itu kurang lebih dua jam
mengendarai sepeda motor di tenggah perjalana beliau terasa letih dan berniat
untuk berhenti sejenak di perempatan jalan raya di depan sebuah warung
kecil di tempat itulah beliau beristirahat. di
saat beliau mencicipi makanan dan minuman dia melihat seorang anak pemulung
lewat, dan dia menghampiri beliau dan meminta makanan walaupun beliu membawa uang pas pasan di
tetap memberi dengan ikhlas beliau bertanya kamu sudah makan nak ? Dengan suara rendah anak ini menjawab belum pak…. Karna rasa ibanya kepada anak ini beliau
mengambil dompet dari kantong celana dia
katan seprti ini: nak ini ada dompet bapak coba kamu ambil isinya menurut
kebutuhan kamu kemudian anak ini mengambil isi dompet itu tanpa mengluarkan
kata kata.
Setelah
itu dia kembalikan ke pemilikny dan berkata terima kasih dan pergi meninggalkan
beliau kata beliau isi dompet itu sebesar seratus lim puluh ribu rupiah yang di
berikan sang istri dari rumah untuk perbekalan di jalan nanti, itu pun sisa
uang belanja di rumah tapi beliau tetap
yakin kalau setiap amalan di lakukan denagan ikhlas mka allah akan membalasanya
berlipat gada begitu pemikiran beliau.
Setelah berselang waktu dua bulan ,ada seorang
dermawan datang menemui beliau kebetulan
dermawan ini kenal dengan ustaz muhamad akbar melalui istri nya ketika dia
mengisi pengajian di tempat dermawan ini.
Dermawan ini bilang ustaz minggu depan kami
sekelurga ingin menunaikan ibadah haji
ketanah haram dan kami sekeluraga punya hajat untuk mengajak ustaz dan
ustazah ke tanah haram,akan tetapi beliau menyangkal perkataan dwemawan ini”pak
kami sekeluarga tidak punya apa apa kami
ini hidup hanya pas psan kemudian dermawan memotong perkatannbeliau ‘ ustaz kami
sekeluarga sudah ,mpersiapkan semuanya perbekalan yang di butuhkan yang
penting ustaz dan ustazah mau ikut
denagn kami.
Dengan hati gembira dan terharu ustaz dan ustazah ini sujud syukur dan
meneteskan air mata karna mereka tak pernah menduga akan bisa naik haji tanpa
uang yang mereka miliki hanya
bermodalkan keyakinan dan keikhlasan di dalam keluarga ustaz muhamad akbar
Jadi keseimpulan dari
cerita ini mari kita tinggkatkan rasa kepedulian kita terhadap orang orang yang
membutuhkan bantuan kita, dan jangan sekali kali melihat mereka itu siapa. Kedua mari kita
tinggkatkan rasa tolong menolong kita antara sesama muslim. Ketiga apa bila
kita ingin beramaal beramaal karena Allah SWT.
Posting Komentar
Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..