Nama buku : Perjalanan Meminang Bidadari, Kisah
Luar Biasa 10 Tokoh Syahid modern
Penulis : Herry Nurdi
Penerbit : Lingkar Pena Publishing House, Jakarta
Cetakan : Pertama, Maret 2011
Tebal : 205 halaman
Mati
syahid adalah impian tiap insan beriman. Dengan mati syahid, tidak
hanya kesalahan dan dosa yang akan ditebus, Allah juga akan memberikan
kemuliaan untuk mampu dan bisa memberikan syafaat kepada keluarga dan
orang-orang tercinta. Selain itu, Allah memberikan kepada orang yang
mati syahid dengan 7 keutamaan. Bau darahnya seperti aroma misik,
tetesan darahnya merupakan salah satu tetesan yang paling dicintai
Allah, ingin dikembalikan lagi kedunia (untuk syahid lagi), ditempatkan
di surga firdaus yang tertinggi, arwah syuhada ditempatkan ditembolok
burung hijau, orang yang mati syahid itu hidup, syahid itu tidak
merasakan sakitnya pembunuhan.
Namun,
upaya meraih syahid tidaklah mudah. Diperlukan keberanian dan kesiapan
jiwa dan raga serta pengorbanan luar biasa. Bahkan; cemoohan, pembunuhan
karakter, dan perlakuan kejam merupakan bagian lain yang tidak bisa
dipisahkan. Ya, berbicara mati syahid tidak lepas dari jihad, berperang
melawan orang kafir. Berperang melawan kemungkaran dan kedzaliman.
Dalam
buku berjudul “ Perjalanan Meminang Bidadari, Kisah Luar Biasa 10 Tokoh
Syahid modern” ini penulis mengisahkan perjalanan 10 mujahid yang
berjuang memperoleh syahid dengan cara mereka masing-masing.
Mereka
adalah Omar Mukhtar, Hasan Al-Banna, Sayyid Quthb, Yahya Ayyash, syeikh
ahmad yassin, Abdul Aziz Rantissi, Abdullah Azzam, Dzokhar Musyayevich
Dudayev, Ibnul Khattab, dan Abdullah Syamil Salmanovich Basayev.
Para
10 tokoh syahid modern ini menolak menyerah kepada penguasa lalim.
Menolak tunduk kepada penjajahan manusia atas manusia. Menolak menjadi
manusia yang kerdil dan penakut. Dan Menolak kedzaliman dan kemungkaran
atas tubuh umat Islam
Mereka
lahir dari daerah yang berbeda, bahasa yang tak sama, dan kebudayaan
yang tak serupa, tapi memiliki ide dan pemikiran yang satu:
memperjuangkan kemulian dien Allah.
Semasa
hidup, mereka telah menginspirasi banyak orang untuk ikut bersama-sama
berjuang menegakkan Islam, melawan kemungkaran dan kedzaliman, serta
tidak membiarkan musuh-musuh Islam menginjak-injak kemuliaan Islam.
“Tangan dingin” mereka mampu melahirkan pejuang-pejuang yang rela
mewakafkan hidup dan kehidupannya untuk agama yang mulia ini. Sehingga
tidak mengherankan, bermunculan pejuang-pejuang baru yang meluangkan
hampir seluruh waktunya demi kejayaan Islam.
Jika
di kala hidup, banyak orang terinspirasi dengan sepak terjang mereka,
maka ketika menemui ajal, mereka pun mengajarkan kepada kita bahwa
perjuangan tidaklah mudah. Bahwa, perjuangan membutuhkan pengorbanan.
Dan pengorbanan terbesar adalah terlepasnya nyawa dari badan.
Dalam buku ini kita diajak berkelana menyusuri satu persatu perjalanan masing-masing tokoh yang dikisahkan secara dramatis
tapi mengalir. Sesekali penulis mengungkapkan perasaan pribadinya untuk
menghidupkan suasana. Dan, untuk menguatkan keabsahan kisah-kisahnya,
penulis menukilkan komentar-komentar para mujahid. Bahkan, penulis
melampirkan salah satu naskah wawancara salah satu tokoh mujahidin,
yaitu Syeikh Ahmad Yasin.
Membaca
buku yang ditulis oleh Herry Nurdi, penulis produktif yang juga seorang
wartawan ini kita tidak hanya diajak mengenal 10 tokoh di atas, namun
semangat kita juga digugah untuk bisa meneladani mereka.
*) Penulis merupakan anggota Asosiasi Penulis Islam (API) STAIL
+ Komentar + 2 Komentar
Salam persaudaraan sobat
Semoga senantiasa menginspirasi yang lain :)
Salam juga :)
Posting Komentar
Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..