Yakinlah Akan Hikmah Dibalik Peristiwa


Oleh *Najamuddin 
Penulis teringat ketika berada di pondok pesantren, para ustadz mengeluarkan kebijakan kebijakan yang menurut kami (santri) tidak bermanfaat dan hanya menyita waktu. Bahkan seperti memenjarakan kami.
Suatu hari penulis menghadap kepada salah satu ustadz yang paling senior untuk menayakan keadaan tersebut, akan tetapi ustadz tersebut tersenyum seraya menjawab “Najam, lakukanlah kewajibanmu sebagai santri dan kami juga melakukan kewajiban kami sebagai Ustadz. Suatu saat, antum akan saya panggil dan memahami kebijakan kebijakan yang kami lakukan.”
 Seiring berjalannya waktu, hari demi hari, minggu demi minggu. Bahkan bulan demi bulan. Akhirnya seiring berjalanya waktu, sampailah tiga tahun setelah kejadian tersebut, beberapa diantara kami diposisikan di posisi sang ustadz dulu (termasuk diantaranya penuis).
Kemudian  saya menghadap kepada ustadz untuk menayakan jawaban dari pertanyaan saya, tiga tahun lalu. Singkat cerita, akhirnya ustadz itupun menjelaskan tentang keluhkan saya tersebut.
Melihat cerita diatas, penulis teringat akan beberapa teman, yang terkadang mengeluh bahkan menyalahkan Allah seraya berkata “kenapa nasib kami begini dan begini? Apa Allah tidak adil sama kami? Apa Allah tidak menyayangiku?  Dimana letak keadilan Allah? Ini tidak Adil?” dan 1001 keluhan lainya.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk padamu,” Q.S. 216”. jadi dari ayat tersebut dapat di ambil kesimpulan belum tentu yang baik menurut kita itu benar benar baik begitupun sebaliknya, apalagi hawa nafsu manusia sangat besar, sehingga membuatnya khilaf dan terlena dengan rayuan Syaithon. Di ayat lain Allah-Pun menjelaskan bahwa setiap yang terjadi pasti ada hikmahnya.
Penulis tidak bermaksud menyeru hanya “pasrah” dalam segala keadaan dan menyerahkan semuanya kepada Allah sambil berkata ini takdir dari Allah, bahkan penulis bermaksud agar kita lebih berusaha untuk melakukan yang terbaik buat diri kita maupun orang lain. Karena sebagai seorang Hamba Allah, patutlah bagi kita untuk bersyukur kepada-Nya karena manusia adalah Makhluq yang paling sempurna penciptaannya.
Silahkan mengeluh kepada Allah dengan cara meminta dengan berdoa, tapi jangan sampai menyalahkan dan memarahi Allah. Sebab yakinlah dibalik peristiwa yang kita alami, pasti tersirat hikmah yang sangat besar, yang akal manusia tidak bisa mencapai dan memahaminya sebelum waktunya.
Oelh karena itu, marilah kita berusaha dan berdoa kepada Allah dengan cara meminta, bukan menyalahkan dan memarahi-Nya. Sebagai Makhluq Allah yang terbaik maka sewajarnyalah kita memberikan yang terbaik pula kepada yang menciptakan, agar kita bisa mencapai derajat taqwa yang tinggi ketika kembali kepada-Nya. karena hanya orang-orang yang beriman dan bertaqwalah yang akan bertemu dengan Allah di akhirat kelak.
*)Penulis adalah mahasiswa STAIL semester 6 jurusan Tarbiyah.
Teruskan :

Posting Komentar

Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Asosiasi Penulis Islam (API) Surabaya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger