Nasehat Luqman Al-Hakim kepada Anaknya


Oleh Umair Al-Amin*

Luqman Al-Hakim merupakan salah seorang ahli hikam, seorang ahli hikam pastinya mempunyai tutur kata yang baik serta perilaku yang keseharian yang indah. oleh beberapa sumber, ada yang menyebutkan bahwa Luqman Al-Hakim merupakan salah satu nabi, walupun tidak termasuk dari 25 nabi dan rosul yang wajib kita ketahui.

Dengan kebaikan yang beliau miliki, seorang ahli hikam ini namanya diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an, bahkan oleh Allah nama beliau dijadikan nama sebuah surah di dalam Al-Qur’an, ini semua tidak lepas dari keseharian beliau, tutur kata beliau, serta nasehat-nasehat yang kerap menghiasi semua ucapan beliau.
Lukman Al-Hakim adalah merupakan contoh panutan yang patut kita contoh, terutama dalam hal mendidik anak, dalam berbagai kasus kebanyakan nasehat yang ia utarakan adalah untuk anak-anaknya, akan tetapi, jika kita lihat maka sebenarnya nasehat-nasehat beliau juga untuk semua kalangan manusia.
Luqman Al-Hakim adalah merupakan bapak yang baik untuk anak-anaknya. baliau mengetahui bahwa anak-anak merepakan genarasi pelanjut risalah yang beliau jalankan saat ini. seorang pakar saat ini mendefinisikan anak adalah merupakan manifestasi darah dan sejarah hidup kita. oleh karena itu baliau (Luqman Al-Hakim) sejak anaknya masih kecil sudah dinasehatI oleh nasehat-nasehat kebaikan sebagi bekal hidup dimasa akan datang.
Diantara beberapa nasehat luqman kepada anak-anaknya adalah:

1.      wahai anakku ingatlah ''apabila kamu sedang sholat maka jagalah hatimu''

Nasehat pertama ini mengajak kita untuk senantiasa memperhatikan sholat kita, karena boleh saja kita merasa sholat kita sudah baik padahal pada kenyataanya adalah kita sholat dalam kelalaian. dalam Al-Qur’an disebutkan ''maka celakalah orang yang sholat, yaitu orang yang lalai dalam sholat'' (al-ayat).
Luqman Al-Hakim mengingatkan ini karena kebanyakan dari kita ketika sedang melaksanakan sholat, jasad kita ruku' dan sujud di tempat sholat, akan tetapi pikiran kita terbang melayang sehingga kita akan semakim jauh dari ke-khusyuaan. pikiran dan hati adalah satu kesatuan yang harus ikut terlibat dalam ibadah-ibadah yang kita lakukan, karena saran penghubung kita dengan Allah adalah hati kita, maka jagalah hati ketika sedang melaksanakan sholat.  Fokuslah hanya mengingat Allah.

2.      wahai anakku ingatlah ''ketika kamu bergabung dengan orang lain maka jagalah mulutmu''

Oleh beberapa difinisator dalam menafsirkan mulut atau lisan ini, ada yang mengatakan bahwa mulut itu bagaikan silet, yang mana ''silet'' itu sangat mudah untuk melukai, begitu halnya mulut, jika kita tidak menjaga perkataan kita maka banyak orang yang berada disekitar kita akan mersakan tersakiti. ada yang mengatakan bahwa mulut itu bagaikan ''harimau'', layaknya harimau mulut juga bisa ''menerkam'', maksudnya ialah jika kita sembarang berucap itu bagaikan terkaman bagi saudara-saudara kita sendiri.
Oleh karena itu luqman al-hakim menasihati kita jika kita berada di antara kerumunan orang maka perbaiki ucapan kita, bahkan oleh nabi kita diberi peringatan, jika kita tidak bisa berkata yang baik maka yang paling bagi kita adalah diam, karena diam lebih baik dari pada kita harus mengelaurkan kata-kata yang bisa menyinggung, memfitnah, merendahkan, mengejek, atau berbohong terhadap orang-orang di sekitar kita.

3.      wahai anakku ingtlah ''apabila kamu di rumah orang lain maka jagalah pandanganmu''

Rosulullah mengajarkan kepada kita untuk saling bersilaturrahim kepada saudara kita, hanya saja, dalam silatrahim atau berkunjung kepada saudara ada etika yang mesti kita perhatikan, salah satunya ialah menjaga pandangan di kala kita bersilaturrahim, karena di sebagian dari yang ada di rumah saudara kita itu adalah merupakan aurat yang tidak boleh kita lihat, oleh karena itu Luqman Al-Hakim menasehati kita untuk menjaga pandangan kita kaetika kita berkunjung kerumah saudara kita.

4.      wahai anakku ingalah ''jika kamu dihidangkan makanan maka jagalah perutmu''

Nabi muhammad SAW pernah bersabda ''makanlah ketika belum lapar dan berhentilah sebelum kenyang''. makan merupakan sebuah kebutuhan pokok kita, karena kebanyakan kita jika asupan makan kurang akan mengakibatkan badan lemas, dan kemudian akhirnya banyak aktifitas yang terbengkalai, baik itu aktifitas keduniaan sampai kepada aktifitas ibadah, sehingga tidak jarang  banyak orang yang  lalai dalam kedisiplinan karena kebanyakan makan.
Kebutuhan memang harus dipenuhi, akan tetapi harus kita bedakan antara kebutuhan dengan keinginan, karena dua hal ini sangatlah berbeda, akan tetapi kebanyakn dari kita tidak mengetahuinya. Apabila kebutuhan kita sudah terpenuhi, maka tidak ada alasan bagi kita untuk nambah, karena jika itu yang kita lakukan maka itu sudah termasuk perbuatan setan yang mana setan itu mempunyai sifat mubazzir, dan tidak pernah meresa puas.
Oleh karena itu nasehat ke-4 Luqman Al-Hakim ini harus kita perhatikan dan kemudian kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Ada ulama yang pernah mengatakan bahwa salah satu yang menyebabkan sakitnya badan dan matinya hati adalah banyak makan.
Ada dua hal yang tidak boleh kamu mengingatnya: ''perbuatan jelek manusia kepadamu dan perbuatan baikmu kepada mereka'' jika kita selalu mengingat akan perbuatan buruk kita kepada orang lain, maka kita akan merasa bersalah dan sebaik baik orang yang merasa bersalah adalah yang berani meminta maaf atas kesalahannya. kita juga dianjurkan untuk tidak mengingat-ingat perbuatan baik kita kepada sesama kita, karena itu bukti ketidak ikhlasan kita, bukankah ketika kita melakukan kebaikan dengan tangan kanan, tangan yang kiri tidak boleh mengetahuinya?
Ada dua hal pula yang harus selalu kita ingat: ''Allah Azza Wajalla dan alam akhirat''
nabi pernah bersabda ''sepandai-pandainya manusia adalah yang paling banyak mengigat akan kematian''. mengapa demikian?, jawabanyanya tentu karena orang yang paling banyak mengigat akan kematian, dia akan mempersiapkan segala-galanya untuk menyambut tamu yang tidak diundang itu. karena tidak ada yang tau kapan ''dia'' datang. Orang yang banyak mengingat dan tau betapa sakitnya serta susahnya jika kematian itu datang, sehingga perlu bekal agar mendapat kemudahan untuk menghadapinya. Wallahua'alam Bissowab.

*)Penulis adalah anggota API dan tinggal di http://maer-elamien.blogspot.com
Teruskan :

Posting Komentar

Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Asosiasi Penulis Islam (API) Surabaya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger