Oleh: iqra’*
Efek
buruk modernitas kini semakin menggoroti
mahasiswa. Mahasiswa yang mestinya memiliki integritas yang kokoh dengan
meningkatkan pengintelektual sebagai
mahasiswa. Mahasiswa kini telah banyak yang terjebak dalam kungkungan dunia
modern, lebih-lebih yang berada
di kota metropolitan.
Pengaruh modernitas baik melalui
interaksi langsung seperti tv dan internet telah turut membentuk karakter
mahasiswa dewasa ini. Mahasiswa yang dipercaya memiliki integritas dan karakter
diri yang kokoh, ternyata tak kuasa membendung gaya-gaya modern sekarang ini,
yang notebenenya tidak baik bagi kehidupan mahasiswa bayangkan betapa gaya hedonism, baik dari cara
berpakaian, tingkah lagu ataupun makan (gaya makan).
seringkali mahasiswa
terlena sehinggah lupa akan tugas utama akademis untuk membaca dan membiasakan
diri berdiskusi. Belum lagi,
budaya pacaran yang semakin gencar dalam dunia kampus mahasiswa. Bahkan
melapaui batas kewajaran dalam berhubungan dengan lawan jenis, sehingga
lemahnya aktivitas keilmuan mahasiswa.
Lemahnya minat baca dan diskusi
diakibatkan meningkatnya kecanggihan
teknologi yang kian menjalar di era modern ini, sehingga mahasiswa lebah
banyak bermain-main di dunia maya bahkan
hamper 50% mahasiswa yang membawa leptop dalam ruangan, kebanyakan dari
mereka membuka leptop hanya sekedar
FB-an atau bermain game. Sangat sedikit dari mereka dari mereka yang
menggunakan leptop untuk memanfaatkan dengan
membaca atau untuk mengerjakan tugas akademik/kuliah. Belum lagi
masalah “copas”(copy paste), terjadinya copas tidak lain karena disebabkan
sudah malas membaca buku atau diskusi sehingga memilih cara jalan pintas untuk
menyelesaikan tugas-nya (copas).
Dalam keseharian di dunia kampus
sudah dipahami bersama bahwa mahasiswa
dewasa ini banayk apatis dengan pengembangan
keilmuan mereka, mereka lebih banyak sibuk dengan obrolan-obrolan kurang
penting, ketimbang membaca atau diskusi tentang kelimuan dll.
Meski
mereka membuka laptop, yang dibuka mala
jejaringan social, facebook dan twitter
atau mala bermain game, sangat jarang sekali mereka mencoba konsep
keilmuan memlalui pembacaan mereka
didunia maya.
Tentu sangat disayangkan apabila “copy paste” ini menjadi budaya dalam
kehidupan mahasiswa, apalagi sekarang
semakin genjar dikalangan mahasiswa, mereka lebih memilih jalan pintas
dan cepat, ketimbang berlelah-lelah diri membaca atau berdiskusi. Jika hal ini terus menerus
dilakukan oleh pelajar terkhususnya mahasiswa dampak buruknya sangat besar
sekali bahkan akan merusak masa depan mereka dan masa depan bangsa. Bagaiman
tidak,! Jika tugas yang mestinya dikerjakan oleh mahasiswa dengan baik malah
diselesaikan dengan cara “ copy paste”,
lalu pertanyaannya darimana mereka mendapatkan pengetahun jika hal ini terus menerus dilakukan? Yang
mestinya tugas yang diberikan harus dikerjakan secara baik dan melalui proses yang panjang hanya selesai
dalam waktu 1 jam. Perkembangan teknologi
teknologi yang sesungguhnya dimaksudkan untuk mempermudah kerja manusia menjadi boomerang bagi
kreativitas dan daya nalar mereka.
Maka tidak usah heran bila lulusa
perguruan tinggi saat ini banyak yang kebingungan mencari pekerjaan, tidak lain
karena mereka tidak memiliki kemampuan , keilmuan dan skill yang mapan. Berapa
ribu mahasiswa yang lulus tiap tahunnya, berapa ribu pula dari mereka yang
menambah deretan panjang pengangguran dinegri ini. Seandainya mereka memiliki
kelimuan dan skill yang mapan, pasti mereka tidak akan kebingungan dalam
mencari pekerjaan.
Karena
itu mumpung mahasiswa sekarang masih punya banyak kesempatan dikampus, kiranya
kita sebagai mahasiswa perlu bergerak ke arah
perbaikan bersama.
*)Penulis adalah anggota API (Asosiasi Penulis Islam)
Posting Komentar
Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..