Keajaiban Tanggung Jawab

 Banyak pilihan yang harus dihadapi oleh Description: tangguungjawab.jpgmanusia dalam mengarungi kehidupan ini. Tak terkecuali dalam hal memimpin masyarakat luas.
      Baru-baru ini dikabarkan dalam OKEZON.com, bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 guna untuk menandingi Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih mashurnya dikenal dengan sebutan Ahok. Hal ini tentu saja mengganggu konsenterasi kerja dari Wali Kota Surabaya sendiri. Menanggapi hal ini Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan “sampai saat ini pihaknya masih menampung masukan-masukan dari kader dan masyarakat, tentunya untuk mengembangkan DKI Jakarta agar menjadi kota yang mementingkan masyarakat”, pangkasnya.
Tanggung Jawab
Kita ketahui bersama bahwasanya Tri Rismaharini merupakan “tokoh paling berpengaruh di Surabaya”. Yang seharusnya fokus terhadap amanah yang diemban sekarang ini, tetapi harus mengikuti kebijakan yang datangnya dari atasan.
      Tentunya tanggung jawab terbagi menjadi dua, dimana tadinya hanya Surabaya yang menjadi tanggung jawabnya tetapi dengan adanya kebijakan dari atasan, maka seharusnya tugas yang sudah di emban itu di maksimalkan dengan bijaksana.
      Mempunyai tanggung jawab memanglah sangat berat apalagi tidak fokus karena memikirkan tentang pencalonan yang melibatkan Wali Kota Surabaya yang kini masih bertugas. Pemimpin haruslah fokus terhadap amanah yang di emban sekarang dan bekerja secara efektif. Pekerjaan yang efektif akan di raih dengan kerja keras, berfikir cerdas dengan di landasi dengan keikhlasan dengan sepenuh hati.
       Masyarakat membutuhkan pemimpin yang adil dan bijaksana serta memikirkan masyarakat untuk mendapat kepercayaan penuh. Jiwa, karakter seorang pemimpin haruslah bersatu agar dalam melaksanakan tugas serta menetapkan keputus tepat sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan. Melalui wahyu dan penetapan aturan yang dibuat pemerintah.
       Keikhlasan dalam memimpin sangat berpengaruh dalam bekerja. Bisa dilihat di zaman Rasulullah dan para sahabat yang menunjukkan jiwa kepemimpinan dengan dengan keikhlasan serta tanggung jawab. Maka hal yang di peroleh adalah kepercayaan masyarakat serta kinerja yang maksimal. Itulah hal yang sangat mendasar dalam hal kepimimpinan. Jika ingin berhasil dalam memimpin maka kunci utama ialah mendapat kepercayaan dan tanggung jawab sepenuhnya.
Rounded Rectangle: OPINI
       Hal yang akhir-alhir ini terjadi terhadap para pemimpin bangsa ialah tidak mendapat kepercayaan dari masyarakat. Bahkan kinerja pun jauh dari kata pro masyarakat, mereka hanya mementingkan statusnya serta kepercayaan dari organisasi/partai politik(parpol) mereka. Maka hal yang terjadi kegagalan dalam hal memimpin.
      Tanggung jawab yang di perlihatkan oleh Wali Kota Surabaya yakni Tri Rismaharini perlu di jadikan contoh untuk semua pemimpin yang ada di bangsa ini. Bertanggung jawab serta pro masyarakat membuatnya menjadi pemimpin terbaik dunia. Bukan perkara mudah merubah Surabaya yang dulunya di kenal dengan kota gagal, tetapi dengan di pimpin oleh orang yang bertanggung jawab maka Surabaya perlahan menjadi kota yang perhitungkan keberadaannya.
      Akan tetapi, sebuah ujian menimpa dengan di calonkannya Wali kota Surabaya sekarang untuk menduduki orang no satu di DKI Jakarata. Yah, apalagi kalau dengan menduduki jabatan sebagai calon Gubernur tersebut. Maka ini sangat menganggu dari aktifitasnya. Sejak beberapa tahun lalu beliau di gadang-gadang akan menjadi pesaing terberat Joko Widodo untuk memperebutkan status Presiden di Indonesia tercinta. Tetapi beliau dengan tegas menjawab “saya masih Wali Kota Surabaya, dan tidak akan meninggalkan Surabaya apalagi mencalonkan sebagai presidan”, pangkasnya. Maka hal ini sunnguh sebuah kesetiaan dalam mengemban amanah.
      Hal yang sama lagi-lagi terjadi yakni di calonkan menjadi orang nomer satu di DKI Jakarta. Bukan tidak mungkin kalau Jakarta membutuhkan seoarang pemimpin yang benar-benar memiliki jiwa-jiwa pemimpin. Nah, apakah sekarang kita bias menjawab kalaulah beliau tetep memimpin Surabaya, maka Jakarta cepat/lambat akan menjadi kota Kristen di karenakan Gubernurnya (Ahok) beragama Kristen dan berambisi menjadikan Jakarta kota Kristen. Kalau saja Tri Rismaharini menerima pinangan itu maka ada kemungkinan Jakarta bias bebas dari ancaman pemerintah yang tidak suka dengan islam.
      Disilah tanggung jawab akan dipertaruhkan antara tetap fokus terhadap Surabaya atau menerima pinangan untuk “berdakawah” di Jakarta. Jawabannya tentu sangat sulit, bahkan kemungkinan bias saja sama seperti ketika ditanya tentang menjadi Presiden. Pilihan ini sangatlah menguras pemikiran.
      Nah, jawabannya tentu saja ada pada pendiriannya. Yah, dengan shalat istikhoroh meminta petunjuk pada Allah adalah cara yang tepat dalam menentukan langkah. Dengan cara tersebut Allah akan menurunkan petunjuk serta pertolongan dalam masalah tersebut. Ingatlah, sertakan Allah di setiap perbuatanmu maka Allah memberikan jalan keluar serta keberkahan.
      Pemimpin yang berlandasan dengan wahyu dan sunnah dalam mengambil keputusan maka keberhasilan mutlak yang akan di dapatkan. Maka bertanngung jawablah dengan ikhlas dalam mengemban amanah yang saat ini ada di hadapanmu. Serta lakukan hal haq dan larang hal yang batil.
Haq dan batil itu jelas
      Menentukan dua hal yang bertentangan tentulah beresiko tinggi dalam mengambil tindakan. Bias jadi ada orang yang senang dalam hal itu dan pasti ada yang tidak senang. Maka tentukan dengan petunjuk yang sudah ada, apabila itu benar maka bilang benar apabila salah maka katakan salah.
Rounded Rectangle: OPINI
       Menentukan yang haq tidaklah mudah. Pasti ada saja yang menentangnya maka dalam hal ini perlu adanya ketegasan yang tinggi dalam menghadapinya. Ada kecenderungan untuk menanggapi hal tersebut maka jangan berdalih dengan mengakan yang tidak sesuai fakta. Berilah penjelasan dengan beberapa kebenaran yang telah terpapang jelas, jika masih ada yang membantah maka tangani dengan kepemimpinamu, agar mereka jera.
      Pemimpin haruslah tegas dalam menegakkan yang haq dan memberantas yang batil Pemimpin mempunyai wewenang dalam tugasnya untuk menentukan keputasan.
      Oleh sebab itu maka di perlukannya tanggung jawab dengan ikhlas serta pengambilan keputusan yang tepat dan membenerkan haq memblokir yang batil agar dalam kepimimpinan mempunyai wibawa yang tidak ada yang bisa mengendalikannya dalam hal pribadi. Maka sebagai pemimpin haruslah kuat melawan arus yang berbau negative, karena dengan hal tersebut akan menimbulkan percaya diri terhadap kemampuannya dalam hal mempin baik diri sendiri maupun memimpin masyarakat luas. Maka sudah seharusnya kembali kepada Al-qur’an dan hadits apabila ada persoalan yang tidak bisa di tangani. Maka dengan hal itu Allah akan memberikan petunjuk serta keberkahan dalam hal yang dipimpinnya.
      Sebagai jawaban dari hal yang membingungkan ummat dalam hal memimpin serta memberikan seluruh pemikirannya terhadap urusan ummat dengan adil dan bijaksana. Dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab. Serta semakin besar tanggung jawabnya maka makin taat juga terhadap ibadahnya dengan khusuk serta mengharap ridho-Nya dengan tawakkal di jalannya. Maka kesuksesan besar menanti di depan mata serta kehidupan tentram dan penuh barokah telah menghiasi perjalanan kehidupan di dunia yang singkat ini.
      Maka tidak diperkenankan ummat di pimpin oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab terhadap yang di pimpinnya. Dan yang pantas memimpin ummat ialah oaring-orang yang mendapat petunjuk dari-Nya.

Wallahu a’lam bishshawab   
By: Syuhada


Teruskan :

Posting Komentar

Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Asosiasi Penulis Islam (API) Surabaya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger