Halaqoh BEM Pesantren se Jawa Timur, Mahasiswa Diminta jadi Pemimpin Jujur

Bertempat di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim (STAIL) Hidayatullah Surabaya hari Sabtu-Ahad, 6-8 Februari 2016 Berlangsung “Halaqoh BEM Pesantren Jawa Timur”.

Halaqoh tahunan ini dihadiri para pimpinan  BEM Perguruan Tinggi di bawah naungan Pesantren se Jawa Timur seperti; PP Darussalam Gontor (Ponorogo), PP Sunan Drajad (Lamongan), PP Suci (Lamongan), dan beberapa pondok pesantren di Madura, Banyuwangi, Jember dan lain-lain.

Acara dibuka oleh Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Nur Huda, M.Pd.I.

Dalam pembukaannya, Nur Huda menyampaikan pada para peserta yang merupakan para pimpinan BEM hendaknya hati-hati terhadap kepemipinan mereka karena akan dipertanggung jawabkan di akhirat nanti. Seorang pemimpin juga harus jujur dan adil serta menjadi contoh bagi mahasiswa.

“Seorang pemimpin harus jujur dan adil dalam melaksanakan kepemimpinannya. Di akhirat nanti dia harus mempertanggungjawabkan di hadapan Allah. Maka menjadi pemimpin itu adalah ujian, tidak untuk disombongkan, ” ujarnya.

Agenda yang dilaksanakan selama 3 hari ini akan menjadi ajang silaturrahim para pimpinan BEM yang merupakan para mahasisantri di pesantren masing-masing. Mereka juga akan membahas AD/ART, program kerja, serta memilih perguruan tinggi yang akan menjadi pimpinan BEM Pesantren se Jawa Timur.

Selain itu juga diadakan beberapa acara lainnya; yaitu  seminar motivasi, bedah novel karya mahasiswa STAI, dan seminar nasional.

Agenda halaqoh BEM Pesantren se Jawa Timur ini pertama kali diadakan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang pada tahun lalu. Adapun untuk kali ini adalah pertemuan kedua yang diselenggarakan kampus STAIL pondok pesantren hidayatullah Surabaya. InsyaAllah acara ini akan diselenggarakan setiap tahun di pondok pesantren terpilih.

“Nanti kita akan bermusyawarah untuk menentukan kampus mana yang akan menjadi tuan rumah acara halaqoh BEM ini  untuk edisi berikutnya”, kata Andri Yoga, presiden BEM STAIL.

*Oleh Luqman Hakim, anggota API