Oleh: Mar’ee el Faruq*
Pernakah kita berpikir untuk dapat memindahkan beban yang dipikul
orangtua kepada kita?
Dan sudah sebesar apa pengorbanan yang kita persembahkan untuk
mereka, sebagimana besarnya pengorbanan mereka untuk kita?
Sejauh mana kita telah membuat mereka bahagia, segabaimana mereka
selalu dan terus berusaha membuat kita merasa bahagia?
Pertanyaan di atas hanya beberapa pertanyaan
dari banyaknya pertanyataaan yang kemungkinan besar kita semua tidak dapat
menjawabnya. Tapi itu juga tidak mustahil kita tidak dapat menjawabya, kita
bisa saja berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menjawab pertanyaan itu
dengan nyata. bagaimana caranya, kembali kepada diri kita pribadi, antara mau
melakukan dan tidak mau melakukannya.
Pengorbanan
orangtua
Ketahuilah, bahwa orangtua adalah
orang pertama yang dekat dan mencurahkan rasa sayangnya kepada kita, mustahil
bila ada orangtua setelah melahirkan dan tiba-tiba membenci anak-anaknya. Tapi
mungkin saja ada didunia ini. Mereka bahkan rela dalam segala hal, dan ingin berbuat
sekeras mungkin agar kita bahagia agar anak-anaknya dapat tersenyum gembira dan
tumbuh besar. Pengorbanan mereka sangat besar, jasa mereka tak ada yang dapat
membalaskannya, sebesar apapun itu, benda semahal dan semulia apapun masih
tetap tidak dapat menggantikan satu kerigat dan pengorbanan mereka. Juga terkadang
jatah istrahat mereka harus tersita dengan ulah dan tingkah kita, ketika mereka
capek pulang dari kantor, yang sebenarnya waktu mereka di pakai untuk istrahat,
ternyata mereka lebih memilih untuk mengurusi kita.
Begitulah
kiranya pengorbanan dan tanggungjawab orangtua yang harus dijalani, bila ingin
dijelaskan dan diuraikan pengorbanan mereka, maka tidak dapat kita
melakukannya. Suatu saat kita juga akan merasakan menjadi seorang ayah, menjadi
orangtua yang berkorban dengan penuh tanggungjawab terhadap anak-anaknya.
Kedudukan
orangtua dalam Islam
Begitu
besar dan tinggi kedudukan orangtua dalam agama Islam, sehingga tidak salah
kalau mereka rela berkorban dan yang
mereka lakukan sangat besar, didalam Islam mereka dimuliakan dan dijanjikan
syurga oleh Allah. Begitu Maha adilnya
Allah, yang menaruhkan derajat dengan seimbang. Orangtua mempunyai amanah, tanggungjawab
yang besar dan pengorbanan yang tinggi maka Allah juga mengangkat derajat
mereka, tentu saja para orangtua yang menjaga amanah besar itu, yang diberi
kedudukan yang inggi oleh Allah.
Persiapan
sejak dini
Sehingga
haruslah rasanya kita mempersiapkan diri
kita menjadi orangtua
kelak yang termasuk dalam golongan yang amanah dan
bertanggungjawab yang akan meraih janji Allah. Kita memang sadar kalau kita
masih berstatus sebagai seorang mahasiswa atau seorang pelajar dan merasa bahwa
menjadi seorang ayah atau ibu masih akan lama, akan tetapi juga tidak
memungkinkan kita akan mempersiapkan diri kita menjadi seorang ayah dan
orangtua mulai dari sekarang,
mempersiapkan diri kita sebagai seorang ayah atau ibu yang amanah kelak nantinya.
Untuk mempersiapkannya, kita dapat melakukan beberapa hal berikut ini sebagai
bekal menjadi seorang ayah atau ibu yang baik. Pertama, berusaha jaga akhlakul
karimah yaitu ahklak yang mulia, akhlak yang mulia dan baik sangat menentukan
proses pembentukan seseorang menjadi orangtua, karena berdampak kepada penerus
generasinya, suatu saat kita akan menginginkan anak yang baik dan sholeh atau
sholehah akan tetapi akhlak kita juga belum dan memang tidak menenjukkan
sebagai seorang yang mempunyai akhlak yang mulia. Maka impian mempunyai anak
yang soleh atau sholeha akan mustahil terjadi. Yang kedua, memilih pasangan
yang sholehah, agar nantinya melahirkan keturunan yang sholeh atau sholehah
juga.
*penulis
adalah mahasiswa semester III STAIL 2012/2013 Hidayatullah Surabaya
Posting Komentar
Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..