Banyak cara kita untuk berdakwah, bisa secara langsung dan bisa
pula secara tidak langsung. Misalnya dakwah yang secara langsung ialah kita
langsung bertatap muka dengan para audiens, sedangkan yang tidak secara
langsung ialah melalui media elektronik. Salah satu dari
fasilitas media elektronik ialah jejaringan social seperti: Facebook, Twitter,
Blogger, Email, dll.
Pernah suatu saat saya menulis atau mengupdate status di jejaringan
social (facebook). Saya menulis status yang sedikit mengandung ajaran dakwah
islam. Karena status saya mengandung ajaran dakwah, akhirnya saya mendapatkan
komentar dari salah satu temen di facebook saya yang sedikit menggugah hati
saya. Entah dia srius, becanda, atau bahkan hanya iseng-iseng saja? Memang
tidak begitu panjang komentar yang dia kirimkan ke saya hanya beberapa kata
yaitu “wahhh,,,,,udah jadi Ust nieh, kapan nieh naik mimbar,,,??” kurang lebih
seperti itulah komentar yang dia tujukan kepada saya. Setelah saya membaca
komentarnya akhirnya saya berfikir dan bertanya dalam hati “Apakah dakwah itu
harus selalu di atas mimbar?” Pertanyaan inilah yang akhirnya membawa saya
untuk menulis artikel ini.
Mengingat apa yang telah rasulullah saw katakan dalam sabdanya,
yaitu:
بَلِّغُوْا عَنيِّ وَلَوْ آيَةٍ
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat”
Rasulullah saw memerintahkan kepada umatnya untuk menyampaikan
darinya walau satu ayat pun. Dan rasulullah tidak mengkhususkan kepada umatnya
untuk melakukan dakwah hanya melalui mimbar. Memang zaman sekarang mayoritas
umat manusia selalu menganggap “dakwah itu harus di mimbar, dan apa yang di
sampaikan di mimbar adalah dakwah” itulah ungkapan dari mayoritas umat manusia.
Jika kita mencermati apa yang telah di sabdakan rasulullah di atas,
secara esensinya dakwah itu bisa di lakukan kapan dan dimana saja selama diri
kita mampu untuk menyampaikan syiar islam.
Dalam hal ini banyak orang mengatakan “ah,, sayakan engga mampu, kan
yang di anjurkan hanya bagi orang yang mampu” jika kita berfikir lebih jauh,
kata tidak mampu tidak seharusnya keluar dari mulut manusia, kenapa? Karena
manusia adalah sebaik-baik makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dari
ciptaan makhluk yang lainnya.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ
وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ
“Dan
hendaklah ada di antara kalian sebuah umat yang menyeru kepada kebaikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah
orang-orang yang beruntung.” (Ali ‘Ilmran 104)
Ayat di
atas sangat jelas mengajak kita untuk menyampaikan yang ma’ruf dan mencegah
yang mungkar. Jadi, dimanapun kita melihat kemungkaran maka sudah seharusnya
kita mencegahnya. Sebagaimana dalam sabda rasulullah saw, yang artinya:
“Dari
Abu Sa’id AlKhudri r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa
diantara kamu melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, jika kamu
tidak mampu maka cegahlah dengan lisanmu dan jika kamu tidak mampu juga maka
cegahlah dengan hati. Dan itulah selemah-lemahnya iman.” (Diriwayatkan
oleh Imam Muslim).
Kemampuan dan Keberanian
Melihat
dari banyaknya kalangan umat manusia yang pengetahuan terhadap agamanya masih
begitu kurang, sudah seharusnya kita sebagai aktifis dakwah atau lebih kerennya
lagi sebagai calon da’i, untuk mengajarkan lebih dalam akan agama yang
sesungguhnya. Sebelum semua itu kita lakukan alangkah baiknya jika kita
menanamkan lebih dalam lagi pada diri kita akan
pemahaman tentang agama islam itu sendiri. Kemudian, untuk memudahkan
kita dalam menyiarkan dakwah tersebut, kita harus memiliki rasa kemampuan,
keberanian bahkan kepercayaan diri kita. Agar dimanapun dan kapanpun kita
berada, jika kita memiliki ke tiga hal tersebut (kemampuan, keberanian, dan
kepercayaan diri), kita tidak ragu dan sungkan atau bahkan malu untuk
menyampaikan kebenaran (dakwah) tersebut.
Setelah
pemahaman yang mencukupi, maka ketiga hal tersebutlah yang harus kita miliki
pada diri kita sebagai bekal kita dalam berdakwah.
*) Penulis Adalah Aggota API (Asosiasi Penulis Islam)
Posting Komentar
Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..