“Jangan berpikir harus
menjadi presiden dulu baru bisa berbuat! Lakukanlah yang bisa kalian lakukan.
Selama itu diniatkan untuk Allah, maka tidak ada yang sia-sia.” Ujar Dr. Nirwan
Syafrin kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-hakim (STAIL)
Surabaya dalam ceramahnya di Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Sabtu
(20/2/2016).
Peneliti Institute for the Study of Islamic
Thought and Civilizations (INSISTS) itu mengingatkan kepada anak muda zaman sekarang agar tidak
menyia-nyiakan waktu emasnya. Menurutnya, pemuda sekarang harus mempersiapkan
diri sebaik mungkin karena tantangan yang akan mereka hadapi sangatlah dahsyat
dibanding pemuda dahulu.
Apalagi saat ini begitu marak isu mengenai LGBT,
lanjut Wakil Rektor Universitas Ibnu Khaladun
(UIKA) Bogor itu, saat ini anak muda seakan dipaksa untuk berperilaku tak
bermoral itu lewat tontonan-tontonan di televisi. Ia menyarankan kepada
mahasiswa agar lebih banyak membaca buku dan memperdalam ilmu serta mempertebal
iman, karena bagi dia solusi agar tak tertular patologi tersebut adalah ilmu
dan iman.
Di lain hal, Dr. Nirwan
mengatakan problematika yang terjadi di Indonesia saat ini, seperti politik
kotor, asing yang menguasai kekayaan nagara ini, serta problematika lainnya
harus menjadi tantangan yang harus diselesaikan bagi generasi saat ini. Karena
menurututnya, jika hal ini terus dibiarkan, tak akan lama lagi Indonesia
terhapus dari peta layaknya Uni Soviet, Yugoslavia dan
Cekoslowakia.
“Dengan tantangan yang begitu dahsyat, generasi saat ini
butuh kerja keras yang tidak main-maian. Karena kalian adalah pemimpin masa
depan, maka permantaplah diri agar bisa memimpin, karena menjadi pemimpin bukan
untuk memperbaiki diri sendiri, tetapi memperbaiki banyak orang.” Terang
alumnus Universitas Antar Bangsa atau International Islamic Univrsity Malaysia
(IIUM) tersebut.
Di Akhir ceramahnya, ia berpesan kepada mahasiwa STAIL agar
membuat forum diskusi pemikiran dan membangun jaringan seluas-luasnya,
menurutnya dengan membangun pemikiran itulah Turki bisa sehebat sekarang. Yang
lebih penting lagi, pesannya, tingkatkan spritual karena itulah satu-satunya
benteng ummat Islam saat ini.
*penulis adalah mahasiswa STAIL dan anggota API
Posting Komentar
Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..