Oleh:Nasruddin*
Islam merupakan
agama yang senantiasa menganjurkan kepada pemeluknya untuk menjaga ukhuwah
islamiah.Sejarah membuktikan bahwa kehidupan yang ditata dengan nilai-nilai
yang terpuji mampu membangkitkan persatuan dan kesatuan ummat.Namun,seiring
perkembangan zaman ukhuwah itu sedikit demi sedikit terkikis.Lantas bagaimana
menjaga ukhuwah Islamiah agar tetap terpelihara?
Potret
sahabat
Bila kita menapak tilas sejarah
kehidupan para sahabat maka akan kita dapatkan persaudaraan tanpa rasa
benci sedikitpun,dan itu terbukti ketika kaum Muhajirin melaksanakan hijrah
dari Makkah ke Madinah,mereka disambut dengan penuh kasih sayang oleh kaum
Anshor.Persaudaraan di antara mereka bagaikan seorang kakak dengan adik bahkan
lebih dari itu.Rasulullah mempersaudarakan mereka dengan ikatan yang didasari
iman dan takwa.
Sehingga,eratnya persaudaraan mereka memberikan dampak bagi
kehidupan mereka,berupa rahmat dan kasih sayang-Nya serta memperoleh nikmatnya
iman.Dan persaudaraan yang kuat itu juga mampu memberikan kemenangan dalam
peperangan.Dalam perang Badar contohnya,perang yang terjadi pada17 Maret 624
Masehi atau 17 ramadhan 2 Hijriah.Pasukan Muslim yang berjumlah sekitar 313
orang,mampu bertempur dengan semangat yang tinggi.Tidak heran jika pasukan
kafir Quraisy yang jumlahnya lebih besar tak mampu membendung serangan kaum
Muslimin,sehingga membuat mereka mundur dalam kekacauan.Begitu juga pada Fathul
Makkah,Kaum muslimin memenagi perang tersebut.
Rasa solidaritas yang tinggi serta persaudaraan yang didasari iman,tiada
lain akan melahirkan kekuatan yang mampu mengalahkan musuh.Telah terbukti di
sepanjang sejarah islam,pada penaklukan Konstantinopel,Al Fatih berhasil
mencatatkan sejarah sebagai penakluk kota tersebut.Pun demikian Salahudin Al
Ayubi,ketika perang merebut kota Jerusalem ia dan pasukannya berhasil
mengalahkan tentara Kristen.
Diantara ibrah dari persaudaraan Kaum Anshor dan Muhajirin
setidaknya memberikan keyakinan bagi kita bahwa,persatuan dan kesatuan adalah
hal penting yang harus dijaga,dipupuk dan dipelihara.Sehingga Ia tidak akan
tergoyahkan walaupun datang bergam bentuk gangguan dari luar,ia kokoh bagaikan
satu bangunan “Seorang mu’min terhadap sesama mu’min bagaikan satu bangunan
yang setengahnya menguatkan setengahnya,lalu Nabi SAW.mengeramkan
jari-jarinya.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Sudah menjadi perintah Allah dan Rasul-Nya untuk menjaga ukhuwah di
antara sesama muslim.“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara karena itu
damaikanlah diantara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat”.(QS.Al-Hujarat:10) .Dari ayat ini,setidaknya ada empat point
yang terkandung.Pertama,penegasan bahwa umat islam itu bersaudara dan
penegasan bahwa adanya kesejajaran antara keimanan dan persaudaraan.Kedua,perintah
untuk mendamaikan dua muslim yang berselisih.Ketiga,perintah untuk
bertaqwa kepada Allah.Keempat,berita tentang rahmat yang disediakan bagi
orang-orang yang selalu menjaga persaudaran.
Imam Hasan Al Bana mengatakan bahwa Ukhuwah
Islamiah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dalam akidah.Oleh
karenanya,persaudaraan hendaklah terpelihara dalam satu akidah yang mampu
mengikat hati di bawah agama yang haq ini.Demikian juga Ibnu Jarir At-Thabari
berkata,”Allah menjelaskan bagi orang yang berimankepada-Nya,bahwa orang mukmin
itu bersaudara karena agamanya,maka hendaklah mereka memperbaiki saudaranya
bila mereka bertengkar dan hendaknya meluruskan mereka dengan hukum Allah dan
Rasulullah” (Tafsir Jami’ul Bayan fi Tatsirit Qur’an 26/66)
Dalam perkembangannya,kaum muslim saat ini
memasuki masa-masa yang sulit,banyak terjadi perang saudara bahkan saling
menjatuhkan satu dengan lainnya.Agama tidak lagi sebagai pembingkai
persaudaraan.Hilangnya nilai-nilai agama menyebabkan putus dan pecahnya
persaudaraan,dan berimbas pada persatuan umat islam sendiri.Memang tidak mudah
mewujudkan agar umat ini dapat bersatu dalam situasi penuh tantangan ini,namun justru banyak terlibat dalam konflik dan
perselisihan antar sesama.
Sebagai pengikat
Karenanya,untuk menegakkan dan mengembalikan
ukhuwah itu,ada baiknya setiap muslim kembali pada Al-qur’an dan Sunnah.Mengamalkan
ajaran dan nilai yang terkandung di dalamnya.Bukankah dua wasiat ini adalah
sebaik-sebaik wasiat ,yang menuntun bagi mereka yang menjadikannya petunjuk
menuju hidup yang mulia.Rasulullah pernah menyampaikan “Aku tinggalkan dua
perkara kepada kamu sekalian.Dan kamu tidak akan tersesat setelah itu,yakni Al-Qur’an
dan Sunnahku”.(HR.Hakim dari Abu Hurairah).Sekjen MIUMI ,KH.Bachtiar Nasir
menyatakan bahwa menyatukan umat itu
sangatlah sulit dan beresiko,tetapi berputus asa untuk menyatukan mereka jauh
lebih berbahaya.Karenanya,mari kita menjaga ukhuwah untuk menggapai hidup mulia
di dunia dan di akhirat.Wallahu A’lam.
*Penulis
adalah Mahasiswa STAIL Surabaya
Posting Komentar
Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..