Sistem Ekonomi Kapitalis Dunia Sudah Terbukti Gagal


Sistem ekonomi di mayoritas Negara-negara dunia saat ini, termasuk Indonesia yang sebagian besar penduduknya Muslim, adalah sistem ekonomi kapitalis. Yang sebetulnya terbukti tidak membawa kesejahteraan bagi ekonomi dunia bahkan sebaliknya.Padahal sistem ekonomi syariah jauh lebih membawa kemaslahatan.
Demikian disampaikan Dr. Zakik. SE. M.Si saat menjadi pembicara pada kegiatan Stadium General bertema “Peluang dan Tantangan Berekonomi Syariah di Indonesia” di Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya, Ahad (20/09/2015).

Dosen FEB Universitas Trunojoyo ini menyampaikan bahwa sistem ekonomi kapitalis sejatinya telah gagal. Terbukti seperti dengan fakta ribuan bank di Eropa yang kini mengalami kebangkrutan.
Sayangnya, lanjut Dr. Zakik, Indonesia pun juga masih menganut sistem ekonomi ini, yang sebetulnya hal inilah yang membuat perekonomian Indonesia ikut terpuruk.
Hasilnya kita hanya menjadi follower, dan kita sudah terjebak oleh berbagai macam perangkap yang kemudian harus diikuti. Jadi nggak ada ceritanya Negara maju ingin membiarkan kita menjadi Negara besar,” tuturnya di hadapan ratusan mahasiswa.
Dr. Zakik menambahkan, bahwa sistem ekonomi kapitalis ini menjadikan pemilik modal sebagai penguasa, bahkan hari ini pemilik modal sudah mampu mendikte pemerintah. Dikarenakan mereka sudah berinvestasi dalam proses pemilihan pemerintahan.
Kalau kita melihat di media tentang carut-marutnya pemerintah kita saat ini, ya itu karena kita tidak punya independensi dalam menentukan kemaslahatan rakyat,” tegas Sekretaris Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Jawa Timur ini.
Lebih lanjut Dr. Zakik menjelaskan jika sistem ekonomi Islam sejatinya mampu menjadi alternatif dalam permasalah perekonomian saat ini. Hanya saja banyak pihak yang menolak dengan alasan bahwa agama dan ekonomi adalah suatu hal yang tidak relevan.
Jadi mereka tidak akan mau mengatakan bahwa urusan ekonomi itu ada kaitannya dengan agama, harus terpisah. Buat mereka agama bukanlah suatu yang relevan dalam mengatasi masalah ekonomi,” papar Ketua Departemen Ekonomi non Keuangan MES Jawa Timur ini.
Tetapi sebagian di Barat sudah banyak yang menggunakan sistem ekonomi Islam, hanya saja mereka menyebutnya sebagai sistem ekonomi alternatif. Padahal value didalamnya adalah konsep ekomoni Islam,” lanjutnya.
Salah satu persoalan dalam sistem ekonomi kapitalis neoliberalis ini, lanjut Dr. Zakik, adalah menyerahkan sepenuhnya kedaulatan ekonomi di tangan pasar dan kepemilikan individu.
Dalam sistem ekonomi Islam, ada variabel yang tidak dimasukkan disitu, yakni adanya lembaga hisbah (pengawas). Tidak bisa free market mechanism dilepas begitu saja, karena setiap manusia mempunyai hasrat untuk menguasai,” tukasnya.
Namun, jelas Dr. Zakik, yang juga menjadi persoalan lambatnya perkembangan sistem ekonomi syariah di Indonesia adalah masih banyaknya masyarakat yang belum memahami ilmu ekonomi Islam itu sendiri. Sehingga masih banyak yang ragu untuk berpindah dari bank konvensional kepada bank syariah.
Masalahnya banyak umat kita ini yang belum faham, padahal banyak orang non-Muslim pun menggunakan bank syariah. Karena mereka tahu bahwa di bank syariah uang mereka lebih aman,” jelasnya.
Oleh karena itu, hal ini (sistem ekonomi syariah, red) harus terus disosialisasikan dan dipahamkan kepada masyarakat kita. Harus ada oaradigma shifting agar ekonomi Islam terus berkembang,” pungkas Dr. Zakik. */Yahya G. Nasrullah



Teruskan :

Posting Komentar

Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Asosiasi Penulis Islam (API) Surabaya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger