Jujur itu Indah

Oleh: M. Arifuddin

Seorang sopir taksi Singapura dipuji sebagai pahlawan setelah ia mengembalikan uang senilai 1,1 juta dolar Singapura (sekitar Rp8,6 miliar) dalam bentuk tunai kepada pasangan Thailand yang sedang berlibur dan meninggalkan uang dalam taksinya.
Sia Ka Tian (70) terkejut menemukan uang dalam kantong kertas hitam di kursi belakang taksinya setelah ia menurunkan pasangan tersebut di sebuah pusat perbelanjaan.
Namun ketika ia membawa uang itu ke kantor perusahaan transportasi ComfortDelGro kantor perusahaan tempat ia bekerja, rekannya yang merasa kaget menghitung bahwa jumlahnya sebesar 1,1 juta dolar Singapura (sekitar Rp8,6 miliar) dalam lembaran ribuan dolar.

“Uang itu tidak penting bagi saya. Itu bukan milik saya, jadi bagaimana saya bisa menggunakannya?,” katanya kepada surat kabar.
Dari kejadian itu, Sia menerima hadiah uang tunai dengan jumlah yang dirahasiakan dari pasangan tersebut, yang tidak disebutkan namanya, dan pihak perusahaan juga berencana untuk memberikannya sebuah penghargaan atas layanan kinerjanya yang bagus.
Dari kisah di atas kita mendapat sebuah pelajaran yang amat sangat berharga, pasalnya kejujuran itu tidak akan pernah tumbuh jika kita tidak membiasakannya hadir pada diri kita. Cobalah kita bayangkan jika sifat jujur sudah menjadi hal yang langka, maka setiap orang akan saling curiga terhadap orang-orang di sekitarnya. Tapi sungguh ironi jika melihat realita saat ini, kejujuran sudah menjadi barang langka di negri kita. Bahkan, orang jujur akan mendapat cela dari orang-orang di sekitarnya. Namun sebaliknya, orang-orang pendusta menduduki malah menjadi public pigur di negri kita. Padahal kejujuran adalah salah satu nilai jual kita untuk bisa masuk ke surga.
Sifat jujur merupakan suatu hal yang harus ada pada diri kita. Karena ketika sifat jujur ini hilang, maka hilanglah nilai jual akan diri kita, karena kejujuran akan selalu membawa kepada ebaikan dan kebohongan selalau membawa kepada kejahatan.
Sahabatku yang selalu berusaha untuk selalu jujur. Berlaku jujur tidaklah semudah mengedipkan mata, pasalnya kejujuran haruslah sudah dibisakan dari hal-hal terkecil. Seorang sahabat pernah berpesan kepada saya “seseorang tidak akan pernah mempercayakan satu juta terhadap kita, kalau seratus ribu saja sudah bermasalah.”
Sahabattku yang jujur dan ingin selalu untuk berlaku jujur. Marilah kita tularkan sifat jujur ini kepada orang-orang di sekitar kita, agar tidak lagi ada rasa saling curiga di anatara kita. Mulailah dari saat ini.

*)Penulis adalah anggota API (Asosiasi Penulis Islam) Surabaya dan Aktifis BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) STAIL Surabaya. Tinggal di http//catatanhikmah16.blogspot.com
Teruskan :

Posting Komentar

Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Asosiasi Penulis Islam (API) Surabaya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger