Oleh: Arifin Saddoen
Dulu engkau begitu gagah
Sekarang engkau laksana miskin galah
Beberapa waktu lalu, dirimu luar biasa berpengaruh
Tapi, ku lihat dirimu hanya tinggal seorang ruh
Aku ingin mengumumkan kepada dunia bahwa engkau pejuang sejati
Percuma kawan hidup ini hanya mementingkan diri sendiri
Siapa kuat dia yang berdiri
Siapa lemah dia yang mati
Jangan engkau teteskan air mata
Karena itu membuat engkau lupa
Curahkan lah rasa cinta
Karena itu pembalut luka
Gaza,
Engkau itu siluman yang punya senjata
Tapi tak ada peluru yang nyata
Engkau punya seribu kata yang luar biasa
Tetapi membisu seribu bahasa
Gaza,
Engkau antara ada dan tiada
Mengapa…itu lah dirimu
Ibaratkan siang menjadi malam, kelabu pun tak berabu-abu
Jangan bersedih karena kita selalu bersama
*)Penulis adalah Mahasiswa STAI Luqman Al-Hakim Surabaya dan Presiden BEM STAIL Priode 2012-2013.
Dulu engkau begitu gagah
Sekarang engkau laksana miskin galah
Beberapa waktu lalu, dirimu luar biasa berpengaruh
Tapi, ku lihat dirimu hanya tinggal seorang ruh
Aku ingin mengumumkan kepada dunia bahwa engkau pejuang sejati
Percuma kawan hidup ini hanya mementingkan diri sendiri
Siapa kuat dia yang berdiri
Siapa lemah dia yang mati
Jangan engkau teteskan air mata
Karena itu membuat engkau lupa
Curahkan lah rasa cinta
Karena itu pembalut luka
Gaza,
Engkau itu siluman yang punya senjata
Tapi tak ada peluru yang nyata
Engkau punya seribu kata yang luar biasa
Tetapi membisu seribu bahasa
Gaza,
Engkau antara ada dan tiada
Mengapa…itu lah dirimu
Ibaratkan siang menjadi malam, kelabu pun tak berabu-abu
Jangan bersedih karena kita selalu bersama
*)Penulis adalah Mahasiswa STAI Luqman Al-Hakim Surabaya dan Presiden BEM STAIL Priode 2012-2013.
+ Komentar + 1 Komentar
Wah, senang rasanya ada penulis berbakat seperti Mas Arifin Saddoen ini. Lanjutkan akhi...
Posting Komentar
Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..