Berkata
jujur merupakan suatu kebiasaan yang harus kita budayakan di dalam kehidupan
ini. Di dalam kehidupan masyarakat manapun kejujuran sangatlah dijunjung
tinggi, bahkan sampai tingkatan Negara kejujuran selalu dinomor satukan.
Sehingga tidak akan ada kehidupan yang bahagia, tenteram, nyaman dan selamat
tanpa adanya sebuah kejujuran. Oleh karena itu kita sebagai generasi Islam
harus menjadikan sifat jujur ini sebagai kepribadian yang abadi di dalam diri
kita.
Bila
dikaji lebih mendalam, kejujuran memiliki manfaat yang sangat besar. Tidak
hanya bisa mendekatkan hubungan kita dengan Sang Pencipta, tetapi juga hubungan
kita dengan sesama manusia. Bahkan binatang-binatang di muka bumi ini pun tidak
luput dari yang namanya kebohongan. Artinya, belajarlah kejujuran lewat
binatang-binatang. Karena pada akhirnya manusia pun akan menjadi korban dari
kebohongan-kebohongan kita.
Sebaik-baik
Perkataan adalah Perkataan yang Jujur
Memang,
berkata jujur dan apa adanya itu sangatlah sulit. Namun bukankah agama selalu
mengajarkan kita untuk selalu berkata jujur kepada semua orang. Kenapa agama
mengajarkan kita untuk selalu membiasakan berkata jujur? Karena kebiasaan berkata jujur adalah cerminan orang yang bermartabat, baik di hadapan manusia
bahkan terkhusus baik di hadapan Allah SWT. Hidup pun akan terasa nyaman,
tenang dan terarah.
Bila
kita amati bersama, orang yang selalu berkata jujur itu tutur katanya selalu
sopan dan tidak memaksa, bahkan pembawaannya selalu tenang. Orang yang selalu
berkata jujur tidak akan pernah merasa ketakutan di dalam hidupnya karena tidak
akan ada orang yang akan membencinya, memusuhinya dan berbuat jahat padanya.
Sebaliknya orang akan baik kepadanya, menyukainya dan mengaguminya.
Dengan
kejujuran akan lebih mendekatkan kita kepada kebaikan, di mana dengan kebaikan
itu kita akan lebih dekat dengan Allah. Apabila kita dekat dengan Allah, maka
Allah pun akan dekat dengan kita.
Sebaliknya,
orang yang selalu berbohong itu hidupnya penuh dengan ketakutan. Hidupnya akan
selalu merasa tidak tenang, resah dan serba salah. Seakan-akan kebohongan yang
selalu dia perbuat menjadi senjata yang sangat ampuh untuk menghindar dari
suatu masalah, namun pada akhirnya masalah itulah yang akan menjadi bumerang
yang akan merugikan dirinya sendiri.
Dengan
kebohongan akan mendekatkan kita pada kemunafikan. Kemunafikan akan membawa
kita pada kesengsaraan dan kesengsaraan inilah yang membuat kita bodoh.
Kebodohan inilah yang akan membawa kita pada kekufuran. Apabila kita kufur maka
niscaya kita akan jauh dari Allah SWT. Jika kita telah jauh kepada Allah maka
Allah pun akan menjauh dari kehudupan kita. Dan apabila Allah telah menjuh dari
kita niscaya tidak akan ada satu pun kebaikan yang akan diberikan kepada kita.
Berkata
jujur merupakan sikap yang sangat terpuji yang harus kita junjung tinggi dan
harus kita tegakkan di dalam kehidupan kita sebagai umat Islam, dimana
kejujuran sangatlah dianjurkan.
Berkata
jujur akan memberikan begitu banyak manfaat kepada kita, diantaranya :
1.
Berkata jujur
akan membuat perasaan kita menjadi tentram dan hati kita akan terasa tenang.
Karena orang yang selalu berkata jujur tidak akan takut kebohongannya
terbongkar.
2.
Orang yang
berkata jujur akan selalu mendapatkan keberkahan disetiap perkataannya. Jika
kita berkata jujur maka kebaikan yang akan kita peroleh dan keberkahan itu
hanya akan diberikan kepada orang-orang yang selalu mengerjakan kebaikan.
3.
Orang yang
jujur hidupnya tidak akan bermasalah dan jauh dari bahaya. Karena tidak akan
ada orang yang benci dan memusuhi kita. Orang akan selalu berbuat baik kepada
kita.
4.
Perkataan yang
jujur akan membawa kita kepada surga Allah SWT. Rasulullah SAW pun bersabda
dalam hadistnya, “Berikanlah kepadaku enam perkara niscaya aku akan jamin
engkau masuk surga: jujurlah jika engkau bicara, tepatilah jika engkau
berjanji, tunaikanlah jika engkau diberi amanat, jagalah kemaluanmu, tundukkan
pandanganmu, dan jagalah tanganmu.” (H.R Ahmad dari riwayat ‘Ubadah bin
Ash-Shamit).
5.
Orang yang
berkata jujur akan mendapatkan banyak pahala. Karena setiap perkataan yang keluar
dari mulut kita akan mendapatkan ganjaran yang setimpal sesuai dengan apa yang
kita ucapkan. Jika kita berbicara jujur maka pahala dan kebaikanlah yang akan
kita peroleh, sedangkan jika kita berkata bohong maka keburukan yang akan kita
peroleh.
6.
Orang yang
berkata jujur akan selalu dicintai oleh Allah, Rasul Allah, dan manusia
lainnya. Allah SWT hanya akan menyayangi dan mencintai hamba-hamba-Nya yang
senang untuk berbuat kebaikan. Rasulullah SAW bersabda dalam hadistnya, “Jika
engkau ingin dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka tunaikanlah jika engkau
diberi amanah, jujurlah jika engkau bicara, dan berbuat baiklah terhadap orang
disekelilingmu.” (H.R Ath-Thabrani). Bahkan orang yang selalu berkata jujur di
dunia akan selalu dicintai oleh banyak orang.
Jujur
adalah Budaya Para Nabi dan Rasul
Di
zaman yang serba modern dan canggih ini masih adakah orang yang mau berkata
jujur? Pertanyaan ini tidak perlu untuk kita jawab kalau pada akhirnya nanti
akan membawa kita kepada beban hidup yang sangat berat. Kenapa dikatakan sangat
berat? Ya, karena kejujuran berarti menahan serta meredam diri untuk berkata
bohong. Dari menahan dan meredam kebohongan inilah anda telah mencegah dan
memberantas kemunafikan dan kekufuran.
Kejujuran
selalu disandingkan dengan yang namanya kebenaran yang harus dikawal dan
ditegakkan di muka bumi ini, bahkan Allah SWT pun menyebut diri-Nya dengan
sebutan Al-Haq yang artinya adalah Maha Benar. Begitu juga para Nabi dan
Rasul-Nya yang memiliki gelar Ash-Shiddiq yang berarti jujur. Para Nabi
dan Rasul Allah sedikit pun tidak pernah berkata dusta mereka selalu menjunjung
tinggi kejujuran di dalam hidupnya. Bahkan dalam bercanda pun mereka tetap
berkata jujur.
Nabi
dan Rasul selalu menerapkan budaya jujur di dalam hidupnya. Baik dalam perkataan
dan perbuatan pasti selalu dilandasi dengan kejujuran. Budaya jujur ini telah
menjadi kebiasaan yang baik dikalangan Nabi dan Rasul bahkan kejujuran itu
telah melekat pada diri mereka.
Nabi
Muhammad SAW contohnya. Nabi Muhammad adalah manusia yang memiliki akhlak yang paling mulia di dunia ini dibandingkan
dengan manusia-manusia lainnya. Salah satu akhlak mulia yang paling di kenal
adalah Ash-Shiddiq yaitu jujur. Nabi Muhammad adalah orang yang tidak
pernah berkata bohong di dalam hidupnya. Bahkan sejak kecil beliau sudah
memiliki sifat jujur. Sehingga setiap perbuatan yang beliau lakukan selalu
disandingkan dengan kejujuran. Baik itu dalam bekerja, bercanda, bermain dan
berkata beliau selalu mengedepankan yang namanya kejujuran. Tak pernah terbersit sedikit pun dalam pikiran beliau untuk berkata bohong.
Bagaimanakah
dengan kita sekarang ? Apakah kita tidak ingin seperti para Nabi dan Rasul ?
Apakah kita tidak ingin mendapatkan gelar seperti yang disandang oleh Nabi dan
Rasul, yaitu Ash-Shiddiq ? Tentunya kita semua ingin seperti Nabi dan
Rasul yang menyandang gelar sebagai Ash-Shiddiq yang berarti orang-orang
yang jujur. Oleh karena itu, sebagai umat dari Nabi Muhammad SAW kita wajib
untuk mengikuti tingkah laku beliau. Kita juga wajib mengikuti
kebiasaan-kebiasaan beliau, khususnya dalam hal ini adalah budaya jujur.
Apabila
kita selalu menjunjung tinggi budaya jujur ini dan kita selalu
mengaplikasikannya ke dalam kehidupan
sehari-hari maka bukanlah tidak mungkin kita juga akan mendapatkan gelar Ash-Siddiq
seperti yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Baik itu diberikan oleh manusia
maupun langsung Allah yang memberikan gelar itu kepada kita.
Jika
budaya jujur ini selalu kita pegang teguh dalam diri kita, niscaya kebaikan
akan selalu menyertai hidup kita. Kejujuran inilah yang akan membawa kita
kepada surga-Nya, tempatnya para Nabi dan Rasul tinggal. Dan insyaAllah, Allah SWT akan menyandingkan kita dengan para
Nabi dan Rasul-Nya jika kita selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran. Aamiin.
*Penulis
adalah anggota API (Asosiasi Penulis Islam) Surabaya
Posting Komentar
Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..