Oleh:
Al-Farobi*
Dewasa ini, banyak anak muda yang lalai akan tugasnya
sebagai umat Muslim untuk beribadah kepada Allah SWT. Salah
satu contohnya adalah ibadah Qiyamul Lail. Ibadah ini memang begitu sulit
dirasakan oleh para pemuda Muslim. Bahkan di pondok pesantren pun yang notabene
santrinya senantiasa melaksanakan shalat fardhu, ternyata tidak banyak dari
mereka yang memaksakan diri untuk bangun di malam hari untuk Qiyamul Lail.
Padahal, kita semua mengetahui bahwa Qiyamul Lail memiliki banyak manfaat,
Salah
satu langkah yang harus ditempuh agar pemuda Muslim senantiasa melaksanakan
Qiyamul Lail adalah dengan paksaan. Karena jika tidak ada paksaan, hanya
diberitahu berulang kali tentang manfaat Qiyamul Lail, mereka hanya menganggap
itu semua seperti angin yang lewat begitu saja.
Banyak
orang yang mengatakan bahwa shalat dengan paksaan bukan solusi terbaik. Mereka
menganggap tidak semua orang bisa dididik dengan paksaan. Seperti seorang anak jika
sudah lepas dari tanggung jawab orang tuanya, mereka tidak akan Qiyamul Lail
lagi. Hal ini disebabkan dulunya sering dipaksa untuk Qiyamul Lail.
Hal-hal
seperti itu memang bisa saja terjadi, akan tetapi dengan adanya paksaan justru akan
melatih diri untuk bangun dan akan menjadi proses pembiasaan. Sehingga, dari
niat yang awalnya tidak ada menjadi ada melalui peroses pembiasaan tersebut. Meski
terdapat pemaksaan, namun jika dikerjakan dengan konsisten untuk membangun
kebiasan, maka itulah proses yang sangat efektif untuk membiasakan bangun di
malam hari untuk Qiyamul Lail.
Jadi,
agar terbentuk pribadi yang terbiasa mengerjakan shalat baik itu shalat fardhu
maupun Qiyamul Lail, harus ada paksaan.
*Anggota API
Surabaya & Pengurus Masjid Aqshol Madinah
Posting Komentar
Tanggapi atas dasar dari lubuk hati dengan ilmu yang Anda miliki..